TUGAS STRUKTUR BIOLOGI
DISTRIBUSI DAN KEUTUHAN GEN DALAM POPULASI
Kelompok 13
1.
Arifin Budi Purnomo (A1C012025)
2.
Yuda Adi Saputa (A1C012061)
3.
Kiky Fatma
Riyanti (A1C012095)
KEMENTRIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
2012
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Populasi adalah suatu kelompok
individu sejenis yang hidup pada suatu daerah tertentu. Suatu populasi
dikatakan seimbang apabila frekuensi gen dan frekuensi genetic berada dalam
keadaan tetap dari setiap generasi.
Genetika populasi studi distribusi perbedaan genetik
dalam populasi dan bagaimana distribusi sering berubah seiring waktu. Perubahan
frekuensi alel dalam suatu populasi terutama dipengaruhi oleh seleksi alam,
dimana alel tertentu memberikan keuntungan selektif atau reproduksi organisme,
serta faktor-faktor lain seperti pergeseran genetik, seleksi buatan dan
migrasi.
B.
Rumusan
Masalah
1. Populasi
dalam arti genetika
2. Penyebaran
atau distribusi gen dalam populasi
3. Pola-pola
persilangan di dalam suatu populasi
4. Faktor-faktor
yang mempengaruhi penyebaran gen dalam populasi
C.
Tujuan
1. Mendiskripsikan
populasi dalam arti genetika
2. Memahami
pola penyebaran atau distribusi gen dalam populasi
3. Memahami
pola-pola persilangan di dalam suatu populasi
4. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran gen dalam populasi
II.
PEMBAHASAN
A.
Populasi
dalam arti genetika
Untuk mempelajari pola pewarisan sifat pada tingkat populasi terlebih dahulu perlu difahami pengertian populasi dalam arti genetika atau lazim disebut juga populasi Mendelian. Populasi mendelian ialah sekelompok individu suatu spesies yang bereproduksi secara seksual, hidup di tempat tertentu pada saat yang sama, dan di antara mereka terjadi perkawinan (interbreeding) sehingga masing-masing akan memberikan kontribusi genetik ke dalam lungkang gen (gene pool), yaitu sekumpulan informasi genetik yang dibawa oleh semua individu di dalam populasi atau total keseluruhan gen yang ada dalam gamet dari suatu populasi tertentu. Individu dalam populasi datang dan pergi tetapi gen-gennya tetap ada sepanjang waktu. Gen-gen diatur kembali dari generasi ke generasi karena pemisahan, pengelompokan bebas dan pindah silang antara kromosom homolog (Suryanto, 2010).
Populasi dan Individu mempunyai beberapa perbedaan yang penting yaitu :
- Populasi tidak terbatas pada suatu tempat (continuity in space), sedangkan Invidu terbatas pada suatu tempat.
- Populasi tidak dibatasi oleh waktu (continuity in time) sedangkan individu terbatas.
- Populasi terdiri beberapa generasi (Sucssesion in generation), sedangkan Individu hanya terdiri dari satu fenomena yaitu Lahir - Mati.
- Populasi merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam gen yang dibawa oleh individu-Individu sehingga didalam populasi dikenal adanya frekuensi gen yang besarnya antara 0 sampai 1 (Suryanto, 2010).
B.
Penyebaran
atau distribusi gen dalam populasi
Penyebaran
adalah pola tata ruang individu yang satu relative terhadap yang lain dalam
populasi. Penyebaran atau distribusi individu dalam satu populasi bias
bermacam–macam, pada umumnya memperlihatkan tiga pola penyebaran, yaitu : penyebaran
secara acak, penyebaran secara merata, dan penyebaran berkelompok (Rahardjanto,
2001)
1. Penyebaran
secara teratur (regular dispersion)
dengan individu – individu yang kurang lebih berjarak sama satu dengan yang
lain, jarang terdapat di alam, tetapi umumnya di dalam suatu ekosistem yang
dikelola, dan disini tanaman atau pohon memang sengaja datur seperti itu yaitu
jarak yang sama untuk menghasilkan produk yang optimal (Setiono, 1999).
2. Penyebaran
acak (random dispersion) juga sangat
jarang terjadi dialam. Penyebaran semacam ini biasanya terjadi apabila factor
lingkunganya sangat seragam unuk seluruh daerah dimana populasi berada, selain
itu tidak ada sifat – sifat untuk berkelompok dai organisme tersebut,, dalam
tumbuhan ada bentuk – bentuk organ tertentu yang menunjang untuk terjadinya
pengelompokan tumbuhan (Azhari, 2007).
3.
Penyebaran secara merata, umumnya
terdapat pada tumbuhan. Penyebaran semacam ini terjadi apabila ada persaingan
yang kuat diantara individu dalam populasi tersebut.
4. Penyebaran
secara berkelompok (clumped dispersion)
dengan individu – individu yang bergerombol dalam kelompok – kelompok adalah
yang paling umum terdapat dialam, terutama untuk hewan (Hastuti,2007).
C.
Pola-pola
persilangan di dalam suatu populasi:
1.
Persilangan bebas (random mating)
Persilangan
bebas yang bebas sebagai contoh peluang individu yang mempunyai sifat A untuk
dapat melakukan persilangan dengan individu lain yang bersifat bukan A.
2. Persilangan
terpilih (assertive mating)
Persilangan
di dalam suatu populasi dikatakan tidak bebas untuk satu sifat tertentu bila
individu-individu di cdalam populasi itu memilih pasangannya yakni sifat-sifat
yang berbeda mempunyai peluang yang berbeda dalam penentuan pasangan dalam
suatu individu.
3.
Persilangan Indreeding
Persilangan
Indreeding menggambarkan berbagai fenomena yang terkait dengan persilangan
antar kerabat dekat yang dapat meningkatkan homozigositas genotype.
D.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penyebaran gen dalam populasi
1.
Distribusi sumberdaya
2.
Perilaku sosial (pada hewan)
3.
Suhu
4.
Kelembaban
5.
Cahaya
6.
Struktur tanah dan nutrient
7.
Kimia air, pH, dan salinitas
8.
Aliran air, O2, dsb (Rohmat,
2011).
III. KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil dalam mempelajari makalah mengenai distribusi gen suatu
populasi adalah bahwa pola-pola persilangan suatu populasi terdiri dari:
1. Persilangan
bebas (random mating).
2.
Persilangan terpilih (assertive mating).
3. Persilangan
Indreeding
Pola penyebaran atau
distribusi gen dalam populasi antara lain :
1. Penyebaran secara teratur (regular dispersion).
2.
Penyebaran
acak (random dispersion).
3. Penyebaran secara merata, umum
terdapat padaa tumbuhan.
4.
Penyebaran
secara berkelompok (clumped dispersion).
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyebaran populasi antara lain :
1. Distribusi sumberdaya
2. Perilaku sosial (pada hewan)
3. Suhu
4. Kelembaban
5. Cahaya
6. Struktur tanah dan nutrient
7. Kimia air, pH, dan salinitas
8. Aliran air dan O2
IV. DAFTAR PUSTAKA
Azhari, Siti, 2007, Bencana
Air Karena Salah Urus , USU Press, Sumatera Utara.
Hastuti, Liliana, 2007,
Asal – Usul Domestikasi Dalam Latar Belakang Ekologi,
USU
Press, Sumatera Utara.
Rahardjanto, A.K. 2001,
Buku Petunjuk Dasar-dasar Ekologi
Tumbuhan. UMM
Press.
Malang.
Setiono,
Djoko. 1999. Keberadaan Taman Nasional Baluran Terancam Acacia
Nilotica Jurnal Nasional
Taman Baluran Vol 5 No 14, 1999. Hal 45 – 58.
Rohmat, 2011, Diktat Genetika, http://rohmatfapertanian.wordpress.com/
diakses tanggal 1 Desember 2012
Suryanto, 2010, Perubahan Genetik, http://news-medical.net/health/Genetic-Change
diakses
tanggal 1 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar
Budayakan Berkomentar dengan Baik dan Sopan :)